Korban persetubuhan paksa yang dilakukan oleh oknum PNS Gorut mengalami trauma. Hasil dari pemeriksaan psikolog, korban mengalami depresi berat yang musti dilakukan visum jiwa. Bahkan, korban merasa tidak nyaman ketika bertemu dengan orang banyak.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Anak SMA yang menjadi korban dugaan kekerasan seksual oleh oknum PNS Gorut inisial MAR mengalami trauma mendalam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan psikolog, korban kini tengah mengalami depresi berat dan membutuhkan pendampingan psikologis intensif.
Hal tersebut disampaikan Kuasa Hukum Korban, Tia Badaru. Dia menyebut, kliennya itu telah dibawa ke psikolog untuk dilakukan pemeriksaan jiwa.
Bagaimana tidak, sejak kasus kekerasan seksual ini berproses di kepolisian, korban sering merasa ketakutan dan kadang banyak berkhayal.
Karena itu, orang tua korban dengan didampingi kuasa hukum membawa korban ke psikolog untuk dicek kesehatan mentalnya.
Hasilnya, korban menunjukkan tanda-tanda gangguan emosional akibat tekanan psikologis yang dialami.
"Hasil asesmen psikologi klinis terhadap korban itu ada kegangguan jiwa dan depresi yang berat," ujar Tia saat dikonfirmasi di kediaman korban, pada Senin, 10 November 2025.
Tia menjelaskan, bahwa korban juga mengalami ketakutan saat berada di keramaian dan memilih untuk membatasi interaksi dengan orang lain.
Karena itu, pihak dokter menyarankan kepada pihak keluarga, agar sering memantau kondisi korban ketika sedang sendirian.
"Saat pemeriksaan, psikolog bilang kalau korban harus membutuhkan visum jiwa, dan perlu penanganan dari dokter psikiater," tutur Tia menjelaskan.
Di sisi lain, ibu korban menyampaikan bahwa mereka terus berusaha memberikan dukungan dan memastikan korban mendapatkan pendampingan dari tenaga profesional, baik dokter maupun psikolog.
"Saya berharap anak saya bisa segera pulih dan mendapatkan keadilan. Saat ini fokus kami menjaga kondisi mentalnya agar lebih stabil," kata ibu korban.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.