Dua mahasiswa UNUGO menciptakan alat sederhana untuk menyuling air laut menjadi air tawar hanya dengan biaya di bawah Rp1 juta. Menggunakan water heater dan tenaga surya, inovasi ini diharapkan jadi solusi krisis air bersih di wilayah pesisir.
***
BERINTI.ID, Gorontalo – Dua mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UNUGO) berhasil menciptakan inovasi sederhana yang mampu mengubah air laut menjadi air tawar.
Alat ini dibuat dengan biaya hemat, kurang dari Rp1 juta, dan hanya memerlukan waktu pengerjaan kurang dari satu minggu.
Inovasi tersebut digagas oleh Muhammad Nur Fajri dan Alfarezi Yudistira Manggo, mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi UNUGO.
Keduanya memanfaatkan peralatan sederhana seperti water heater dan tenaga surya sebagai sumber pemanas dalam proses penyulingan.
Fajri menjelaskan bahwa mereka menggunakan tiga parameter penting untuk menguji kelayakan air hasil penyulingan, yaitu pH, salinitas, dan TDS (Total Dissolved Solids).
“Parameter pH digunakan untuk mengukur tingkat keasaman, salinitas untuk mengukur kadar garam, dan TDS untuk mengetahui jumlah zat padat terlarut dalam air," katanya.
"Hasil pengujian menunjukkan bahwa air hasil penyulingan layak digunakan sebagai air tawar,” sambungnya.
Sementara itu, Alfarezi menambahkan bahwa metode pemanasan yang digunakan memengaruhi jumlah air tawar yang dihasilkan.
“Dengan tenaga surya, proses penyulingan membutuhkan waktu sekitar 5–6 jam untuk menghasilkan sekitar 250 ml air tawar. Sedangkan jika menggunakan water heater, dalam durasi yang sama bisa dihasilkan hingga 1 liter air tawar,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa alat ini masih sangat potensial untuk dikembangkan, terutama dalam meningkatkan kapasitas produksi air dan mempercepat proses penyulingan.
“Inovasi ini diharapkan menjadi solusi alternatif dalam mengatasi masalah kekurangan air bersih, khususnya di daerah pesisir dan kepulauan,” tutup Alfarezi.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.