Telah terjadi dugaan penganiayaan terhadap salah satu Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto yang dilakukan oleh beberapa penambang Suwawa. Aksi ini pun viral di media sosial melalui beberapa video yang tersebar. Kedua belah pihak pun langsung mengklarifikasi kejadian ini, dan berujung di laporan di Mapolda Gorontalo.
***
BERINTI.ID, Gorontalo – Ketegangan antara Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, dan sejumlah penambang di Suwawa berujung pada aksi saling dorong yang viral di media sosial.
Insiden yang terekam dalam sebuah video itu kini telah bergulir ke ranah hukum setelah Mikson resmi melaporkannya ke Mapolda Gorontalo.
Perselisihan bermula dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Mikson Yapanto ke permukiman warga yang berdekatan dengan aktivitas pertambangan tromol.
Sidak itu disebut memicu kemarahan penambang karena dinilai menyudutkan usaha mereka.
Perwakilan penambang Suwawa, Iskandar Alaina, menjelaskan bahwa pihaknya awalnya berniat menemui Mikson untuk berdialog.
Pertemuan pertama terjadi di sebuah kafe, namun Mikson disebut meminta dialog dilanjutkan di kantor DPW NasDem Gorontalo.
"Di situlah terjadi aksi saling dorong," kata Iskandar.
Ia menegaskan bahwa tindakan itu bukan upaya penculikan seperti isu yang beredar.
"Tidak ada penganiayaan, ancaman, apalagi penggunaan senjata tajam. Kami hanya ingin musyawarah," sambungnya.
Iskandar, yang akrab disapa Haji Kano, mengatakan para penambang kesal karena merasa selalu disudutkan oleh Mikson.
Ketua Komisi II DPRD Gorontalo itu dinilai hanya menyoroti dampak negatif pertambangan tanpa mempertimbangkan kebutuhan ribuan penambang di Bone Bolango.
"Kami kecewa sebab aspirasi penambang seperti diabaikan," ujar Iskandar.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan Mikson terlibat adu mulut dengan sejumlah penambang. Dalam rekaman itu tampak bajunya ditarik dan ia didorong oleh seseorang yang diduga penambang.
Mikson tak membantah bahwa ketegangan itu dipicu oleh sidak yang ia lakukan. Ia berdalih inspeksi tersebut merupakan respon terhadap laporan warga terkait dugaan penggunaan merkuri dalam aktivitas pengolahan emas.
"Mereka merasa terusik dan tersinggung dengan sidak saya. Akhirnya saya dianiaya," ujar Mikson.
Usai kejadian, Mikson melapor ke Polda Gorontalo. Hingga kini, kedua pihak sama-sama menyampaikan versi mereka atas insiden tersebut, sementara proses hukum tengah berjalan.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.