Warga Gorontalo sangat menanti perayaan malam qunut di Lapangan Orbat, Kecamatan Batudaa. Pasalnya, di lokasi tersebut telah menjadi pusat tradisi yang identik dengan pisang dan kacang tersebut.
***
BERINTI.ID, Kabupaten Gorontalo - Setiap Ramadan tahun tradisi Malam Qunut di Lapangan Orbat, Kecamatan Batudaa menjadi magnet bagi warga Gorontalo. Tak terkecuali tahun ini.
Ratusan masyarakat berbondong-bondong merayakan malam qunut di lokasi tersebut sambil berburu pisang dan kacang di malam penuh berkah itu.
Di Gorontalo pisang dan kacang telah lama melekat sebagai simbol tradisi Malam Qunut.
Salah satu pengunjung, Windah mengatakan terdapat susana yang khas di saat membeli pisang dan kacang pada perayaan malam qunut.
Sebab, bagi dia, pisang dan kacang bisa saja dibeli di pasar dekat rumahnya, tetapi di Lapangan Porbat suasananya sangat berbeda.
"Tentu sangat beda suasananya. Ini kan, bulan ramadan, ada keberkahan di dalamnya. Ini juga sebagai tradisi di sini," kata Windah.
Selain itu, kata Windah, pisang, dan kacang hanya dijual murah di malam qunut itu. Dua ikat pisang hanya dijual seharga Rp15 ribu.
Ia juga mengakui, tiap kali malam qunut, dirinya sering belanja pisang dan kacang di Lapangan Orbat itu. Sebab, telah menjadi tradisi baginya.
"Setiap malam qunut pasti ke sini, karena ini kan sudah menjadi tradisi," sambungnya.
Begitu juga yang dikatakan Arman Lasena seorang pedagang. Ia menyebut, berjualan kacang dan pisang di malam qunut memiliki keberkahan dan keuntungan yang cukup.
Sejak hari pertama malam qunut dibuka di Lapangan Porbat itu, Arman mendapatkan keuntungan hingga jutaan rupiah.
"Saat malam pertama dibuka, alhamdulillah mendapat untung Rp1,4 juta. Tapi, di hari berikutnya tidak terlalu, karena lokasi jualan becek," ujar Arman.
Malam Qunut di Batudaa tidak hanya menjadi ajang berbagi keceriaan, tetapi juga simbol kekuatan budaya dan solidaritas yang terus hidup di tengah modernisasi.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.