Para pasangan calon Gubernur Gorontalo pada Pilkada 2024 telah memaparkan gagasannya terkait strategi pengembangan pendidikan di hadapan publik melalui debat perdana Pilkada Gorontalo 2024. Janji siapa yang realistis?
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Debat perdana calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo pada Pilkada 2024 telah dilaksanakan pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Dalam debat perdana ini para calon gubernur saling beradu gagasan soal pendidikan khusunya strategi meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat perguruan tinggi di Gorontalo.
Berdasarkan data badan Pusat Statistik (BPS) APM untuk tingkat perguruan tinggi di Gorontalo masih rendah.
Lantas bagaimana strategi yang dijanjikanm para calon gubernur dalam mengatasi masalah ini jika terpilih?
Berikut paparan singkat masing-masing calon gubernur tentang solusi yang ditawarkan atas masalah tersebut:
Tonn menekankan pentingnya pembiayaan terhadap masyarakat yang masih tergolong miskin.
Mereka berkomitmen untuk menyediakan anggaran bagi masyarakat miskin untuk menempuh pendidikan sampai ke jenjang sarjana.
"Visi kami, tidak ada lagi yang tidak bisa sekolah sampai SMA, dan kami fokus di sektor sarjana bagi rakyat miskin. Kami beri biaya untuk satu anak minimal sampai jenjang S1, itu adalah target kami," papar Tonny dalam debat perdana.
Bagi dia strategi ini tidak hanya melahirkan sarjana-sarjana baru, tapi juga akan mengangkat harkat keluarga, dan mengentaskan kesmikinan di Provinsi Gorontalo.
"Jadi pertumbuhan ekonomi dari sektor pendidikan akan berkembang dan juga mempercepat pengentasan angka kemiskinan," tambah Tonny.
Nelson Pomalingo mengatakan jika pendidikan menjadi sesuatu yang strategis dalam membangun daerah maupun bangsa.
Ada lima strategi Nelson untuk menjawab tantangan pendidikan di Gorontalo.
Pertama dengan mendorong pendapatan masyarakat. Sebab kata dia masyarakat yang tak sekolah pendapatannya masih sangat rendah.
Kedua Nelson ingin mendorong dari segi pengembangan SMA dan perguruan tinggi.
Ketiga akan memberikan beasiswa bagi anak sekolah SMA serta mahasiswa untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau sekolah kedinasann.
Keempat mendorong anak-anak melalui digitalisasi agar mereka sadar mau sekolah baik SMA mapupun perguruan tinggi
Kelima kolaborasi pusat dengan daerah, tgermasuk kabupaten kota.
Hamzah Isa mengatakan pentingnya rangsangan para peserta didik untuk masuk sekolah dengan menekankan pentingnya pembiayaan.
"Memang SPP gratis, tapi ada pungutan lain memakai metode lain itu yang harus dihapuskan," ujarnya.
Kemudian, pasangan ini menganggap bahwa dengan pendidikan keahlian, siswa akan rajin masuk sekolah.
Siswa juga bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi dan bisa bekerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
Pasangan ini memfokuskan pengembangan dunia pendidikan dari segi biaya masuk perguruan tinggi.
Gusnar menganggap biaya masuk perguruan tinggi di Gorontalo masih sangat besar.
Mereka berkomitmen untuk mengatur pembiayaan tersebut melalui kerjasama antara Pemerintah Provinsi dengan kampus di Gorontalo, termasuk pihak swasta.
"Bagaimana strateginya mengatur ini? Kami akan mengembangkan kerjasama antara Pemprov dengan semua perguruan tinggi di Gorontalo, negeri maupun swasta," kata Gusnar.
"Kalau ini kita tidak benahi, semua menjadi bahan pidato saja dan tidak akan pernah menurunkan atau meningkatkan orang masuk perguruan tinggi," imbuhnya.
Jadi intinya, dengan adanya debat oerdana terkait strategi mengembangkan pendidikan di Provinsj Gorontalo, Siapakah yang paling hebat? Keputusan ada di tangan masyarakat Gorontalo pada Pilkada 2024 mendatang.
Husnul Puhi
Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional