Mendiktisaintek Kunjungi Kampus UBM Gorontalo, Dialog dengan Pimpinan PTS di Wilayah LLDikti XVI 

BERINTI.ID, Gorontalo - Kampus Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo, kedatangan tamu istimewa Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (MendiktiSaintek), Brian Yulirto pada Sabtu, 3 Mei 2025. 

Kedatangan Brian Yuliarto dalam rangka dialog dengan pimpinan perguruan tinggi swasta di Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah.

Dialog yang digelar secara langsung maupun lewat zoom itu mengangkat tema "Bergerak Bersama Wujudkan Diktisaintek Berdampak".

Dialog ini di moderatori oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XVI GoSulutTeng, Munawir Sadzali Razak.

Rektor UBM Gorontalo, Titin Dunggio, selaku tuan rumah menyambut hangat kedatangan Brian Yuliarto bersama jajaran serta seluruh tamu undangan. 

"Selamat datang di Gorontalo dan Kampus UBM Gorontalo, Pak Menteri. Ini merupakan momentum sangat berharga, karena baru pertama kali dilaksanakan dialog bersama Menteri dengan Pimpinan PTS di Gorontalo, Sulut, dan  Sulteng, serta teristimewa bagi kami selaku tuan rumah UBM Gorontalo," ungkap Titin.

Menurut Titin program Kemendiktisaintek yakni Kampus Berdampak tidak hanya berperan dalam menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga sebagai pusat solusi bagi permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang ada di masyarakat.

"Kehadiran Pak Menteri di Kampus UBM Gorontalo menjadi energi luar biasa bagi kami dan seluruh Perguruan Tinggi di Wilayah LLDikti XVI, untuk semakin maju, berkualitas, dan berdampak positif bagi masyarakat," ujar Titin.

Brian Yuliarto sendiri nilang dari 4500 lebih perguruan tinggi di Indonesia, 4000 lebih berstatus swasta. 

Adanya sektor industri yang semakin meningkat saat ini tentu akan membutuhkan tenaga kerja terampil dari lulusan perguruan tinggi yang unggul dan kompeten sehingga diharapkan jumlah mahasiswa akan semakin meningkat.

"Saya senang sekali, hari ini dapat bersilaturahmi dan berdialog langsung dengan Pimpinan PTS di lingkungan LLDikti XVI. Potensi yang ada di Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah cukup besar dan membutuhkan terobosan dan inovasi baru dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada, sehingga banyak muncul industri-industri yang strategis. Dan tentunya akan menaikkan jumlah mahasiswa baru yang akan kuliah," terang Brian.

Ia juga menjelaskan bahwa perguruan tinggi negeri tidak akan menambah quota rekrutmen mahasiswa baru untuk jenjang Sarjana (S1) sehingga PTS tidak perlu khawatir terhadap turunnya peminat calon mahasiswa baru. 

Ada pula program kerja sama dalam menggunakan peralatan yang ada di perguruan tinggi negeri sehingga bisa digunakan perguruan tinggi swasta, dengan syarat ada pengaturan dan dijaga sebaik-baiknya.

"Kementerian juga mendorong untuk membangun kerja sama dan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan sektor industri. Sehingga nantinya penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Dosen dan mahasiswa dapat memberikan dampak positif, terutama memberikan solusi terhadap berbagai pernasalahan yang ada di masyarakat," tutup Brian. (ADV)