Merasa Difitnah, Iki Akan Polisikan Owner Ebudo Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik

Kasus dugaan suap owner Ebudo dengan perantara Iki memasuki babak baru. Iki rencananya akan melapor ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Iki, sosok yang disebut-sebut penerima uang Rp130 juta dari owner Ebudo, Nurhalisa Abdullah atau Elis akan melapor ke polisi.

Hal itu diungkapkan kuasa hukum Iki, Taufik Akili pada Selasa, 12 November 2024.

Taufik menjelaskan rincian uang Rp130 juta yang sempat disebut-sebut dibagikan kliennya ke Polda, BPOM, dan Kejati Gorontalo.

Uang itu digunakan untuk dua keperluan, Rp100 juta untuk membayar utang, dan Rp30 juta untuk penangguhan penanganan Elis.

"Itu Rp100 juta ada utang, yang dibayarkan ke ibu Mul oleh saudara Elis," kata Taufik kepada media.

"Rp30 juta untuk pengurusan penangguhan penahanan. Oleh karena penangguhan penahanan tidak disetujui, maka uang itu dikembalikan," sambung Taufik.

Lebih lanjut, Taufik bilang akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

Iki rencananya akan melaporkan owner Ebudo ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik.

"Kami akan melapor terrjait dugaan pencemaran nama baik," ujar Taufik.

Rencana Iki yang akan melapor ke polisi juga dibenarkan oleh kuasa hukumnya, Novarolina Pulukadang.

"Untuk saat ini Rencananya sprti itu nnti kami infokan kmbali," kata Novarolina saat dihubungi berinti.id.

Merasa difitnah

Nama Iki sempat memantik rasa penasaran publik karena disebut-sebut sebagai perantara Elis dalam upaya dugaan suap.

Setelah beberapa hari dicari Iki akhirnya muncul dengan klarifikasinya.

Sama seperti yang disampaikan kuasa hukumnya, Iki mengaku memang menerima uang senilai Rp30 juta dari Elis.

Iki juga membenarkan jika uang tersebut akan dipakai untuk membayar penangguhan penahanan.

Karena penangguhan penahanan ditolak kejaksaan, uang tersebut dikembalikan Iki ke Elis.

Selain itu, Iki juga merasa difitnah karena informasi yang pertama kali muncul dari keterangan kuasa hukum Elis tidak benar.

"Tuduhan itu saya rasa fitnah," kata Iki.