Sebagai protes karena tak dapat jatah PPPK 2024, nakes BLUD di Gorontalo menuntut seleksi PPPK dihentikan sementara. Tuntutan ini bukan tanpa alasan.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Tenaga kesehatan (nakes) berstatus pegawai BLUD di Gorontalo menuntut seleksi PPPK 2024 di Gorontalo dihentikan.
Tuntutan ini disampaikan saat puluhan nakes BLUD yang menamakan dirinya Aliansi Tenaga Kesehatan dan Mahasiswa Kesehatan Gorontalo menggelar demo baru-baru ini.
Ali Aguspriyanto Yunus, koordinator aksi saat itu menjelaskan bahwa tuntutan ini lahir akibat cacatnya pendataan tenaga non ASN.
Berdasarkan Surat Edaran Nomor 1511 Tahun 2022, Kemen PANRB meminta BKD untuk mendata tenaga non ASN di masing-masing instansi pemerintah.
Namun, saat pendataan dilakukan, nakes BLUD tak terakomodir.
Ini yang menyebabkan Ali dan nakes BLUD lainnya tak bisa mengikuti seleksi PPPK 2024. Sementara pendataan hanya dilakukan sekali pada tahun 2022 lalu.
Ali meminta Kemen PANRB melihat tuntutan mereka dan segera memperbaiki pendataan.
"Sambil menunggu pendataan 2022 diperbaiki, seleksi PPPK saat ini dihentikan. Alasannya karena menggunakan syarat yang cacat," kata Ali.
Selain meminta seleksi yang berlangsung saat ini dihentikan, Ali juga meminta pemerintah membuka formasi untuk semua tenaga kesehatan.
"Buka seluruh formasi nakes di Gorontalo. Karena mereka berperan penting dalam peningkatan taraf kesehatan di Gorontalo," ujarnya.
"Kalau tidak berarti ini sama saja tidak memberikan kesempatan yang setara dengan teman-teman profesi lain," sambungunya.
1. Meminta pihak Kemen PANRB untuk memperbaiki pendataan BKN tahun 2022.
2. Meminta agar seleksi PPPK di Provinsi Gorontalo dihentikan sementara.
3. Meminta agar seluruh pemerintah membuka seluruh formasi untuk tenaga kesehatan secara transparan dan merata.
4. Meminta pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mempercepat pembuatan Peraturan Daerah (Perda) terkait kesejahteraan tenaga kesehatan.