Sudah empat tahun lebih siswa SDN 1 Bone Raya belajar dengan cara nomaden hingga menyewa bangunan masjid yang tidak digunakan lagi sebagai sekolah sementara. Ternyata ini alasan pemerintah Bone Bolango belum membangun sekolah baru untuk SDN 1 Bone Raya.
***
BERINTI.ID, Bone Bolango - Pemerintah Bone Bolango buka suara terkait tidak adanya bangunan sekolah tetap untuk SDN 1 Bone Raya.
Diberitakan sebelumnya, siswa SDN 1 Bone Raya harus belajar dengan cara nomaden alias berpindah-pindah tempat selama empat tahun terakhir.
Mereka bahkan terpaksa menyewa bangunan masjid yang tak terpakai sebagai sekolah sementara.
Kondisi ini terjadi sejak bangunan sekolah mereka diterpa banjir bandang pada tahun 2020 silam.
Kepala Dinas Pendidikan Bone Bolango, Andriean Andjar mengatakan bahwa kondisi tersebut sudah menjadi perhatian pemerintah sejak lama.
Namun terdapat sejumlah kendala sehingga pembangunan sekolah tersebut tertunda.
Dua kendala utamanya adalah pencarian lahan untuk pembangunan sekolah dan pengusulan dana dari pemerintah pusat yang tak kunjung dapat.
Sejak sekolah tersebut hancur karena bencana alam, pemerintah telah mencarikan lahan untuk pembangunan kembali.
Namun yang ditemui malah lahan yang bersengkata sehingga, proses pembangunan tertunda lagi.
Begitupun dengan pendanaannya. Kata Andriean, pihaknya telah sepakat membangun kembali sekolahan tersebut dengan menggunakan anggaran pemerintah pusat. Sayangnya, anggarannya tak kunjung datang.
"Tahun 2022 dan 2023 sudah diusulkan ke pusat tapi tidak turun-turun sampai 2024," ungkap Andriean saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis, 9 Januari 2025.
"Selama ini kita mengharapkan dananya itu dari pusat. Seperti tahun ini kita usulkan untuk tahun depan tidak ada, kita usulkan lagi tetap tidak ada," lanjutnya.
Menurutnya, membangun sekolah itu perlu memakan biaya milyaran, sementara anggaran dari daerah memiliki keterbatasan fiskal.
Karena anggaran dari pusat tak kunjung turun, maka pemerintah Kabupaten Bone Bolango menganggarkan pembangunan SDN 1 Bone Raya pada tahun 2024 melalui APBD.
"Maka tahun ini 2025 sudah kami alokasikan anggarannya untuk pembangunan sekolah. Pastinya anggarannya milyaran," jelas Andriean.
"Untuk target penyelesaian pembangunan sekolah tergantung kapan mulainya. Cuman paling lambat bulan Maret sudah ada pemenang tendernya," tandasnya.