Pemkab Gorontalo Tangani Kasus Warga yang Dipaksa Jadi Scammer di Kamboja

Pemerintah Kabupaten Gorontalo akhirnya turun tangan tangani kasus warganya yang terjebak di Kamboja. Koordinasi lintas sektor dilakukan demi menyelamatkan warganya.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Pemerintah Kabupaten Gorontalo mulai mengambil langkah untuk menyelamatkan warganya yang diduga dipaksa bekerja sebagai scammer di Kamboja.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Gorontalo, Kisman Ishak, mengungkapkan pihaknya terlebih dahulu menelusuri informasi terkait korban. 

"Tahap awal kami turun ke lapangan untuk mengumpulkan data dan keterangan dari pihak keluarga. Setelah itu, kami segera berkoordinasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI),” jelasnya.

Menurut Kisman, meski pemerintah daerah telah melakukan sosialisasi bahaya kerja ilegal ke luar negeri, masih ada masyarakat yang tetap tergiur iming-iming gaji tinggi.

“Motivasi mereka berangkat selalu ada. Padahal resikonya besar,” tambahnya.

Ia juga mengatakan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan pemerintah desa tempat korban berasal. 

Karena kepala desa sedang tidak berada di tempat, koordinasi sementara dilakukan lewat camat dan sekretaris desa untuk melengkapi identitas dan dokumen yang dibutuhkan.

Kisman menegaskan, urusan perlindungan pekerja migran secara khusus menjadi kewenangan kementerian terkait. 

Namun, pemerintah daerah tetap berupaya mendukung dengan memberikan data dan melaporkan kasus yang terjadi.

Sebelumnya, seorang pemuda asal Gorontalo dilaporkan keluarganya terjebak kerja sebagai scammer di

 Kamboja. 

Ia semula mengurus paspor dengan alasan liburan ke Malaysia, namun belakangan diketahui diberangkatkan secara ilegal ke Kamboja dan dipaksa bekerja dengan target tertentu. 

Jika target tidak tercapai, korban mengaku mendapat hukuman bahkan ancaman.

Kasus ini membuat pihak keluarga meminta bantuan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat agar korban bisa segera dipulangkan.