Pengendara di bawah umur mendominasi daftar pelanggar lalu lintas di Kota Gorontalo. Jenis pelanggarannya kasatmata, seperti penggunaan knalpot brong, gunakan handphone saat berkendara, hingga tidak menggunakan helm.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Satlantas Polresta Gorontalo Kota mencatat, anak di bawah umur menjadi kelompok paling banyak melakukan pelanggaran lalu lintas sepanjang 2025.
Temuan ini mendorong kepolisian memperketat patroli dan memperluas edukasi keselamatan berkendara di sekolah-sekolah.
Kasat Lantas Polresta Gorontalo Kota, AKP Mutiara Puspita Sari Hartono, menjelaskan bahwa pelanggaran kasatmata di wilayah kota mayoritas dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa.
“Untuk pelanggaran kasatmata rata-rata anak sekolah dan mahasiswa, para pelanggar ini sering kali terlihat di jalan besar,” ungkap Mutiara.
Jenis pelanggaran yang paling sering dilakukan meliputi tidak menggunakan helm, berkendara tanpa surat izin mengemudi (SIM), serta TNKB yang tidak sesuai.
Untuk menekan angka pelanggaran tersebut, pihaknya rutin melaksanakan patroli sejak pagi hingga malam hari.
“Selain dari itu kami juga sering melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah, terutama di SMA yang kebanyakan pelajarnya melanggar lalu lintas,” jelas Mutiara.
Menurutnya, salah satu faktor utama yang memicu banyaknya pelanggaran dari kalangan pelajar adalah kurangnya pengawasan dan kontrol dari orang tua.
“Kami menilai peran orang tua sangat penting. Banyak yang membiarkan anaknya menggunakan kendaraan bermotor padahal belum memenuhi syarat usia dan belum memahami aturan lalu lintas,” jelasnya.
Selain memberikan sanksi, pihak kepolisian juga mengedepankan pendekatan edukatif dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi tertib lalu lintas.
“Penindakan memang perlu, tapi yang lebih penting adalah membangun kesadaran sejak dini. Kami terus berupaya agar pelajar di Gorontalo memahami pentingnya keselamatan di jalan,” tambahnya.
Polresta Gorontalo Kota juga mengimbau masyarakat agar tidak memberikan kendaraan kepada anak di bawah umur, demi keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.
“Jangan tunggu sampai terjadi kecelakaan baru menyesal. Tertib di jalan dimulai dari rumah, dimulai dari pengawasan orang tua,” tutup Mutiara.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.