Ekonomi Provinsi Gorontalo tumbuh sebesar 5,14 persen pada Triwulan II 2025. Capaian tersebut melampaui perekonomian nasional yang hanya mencapai 5,12 persen year on year (yoy). Beberapa sektor perekonomian daerah juga ikut mengalami pertumbuhan pada periode ini.
***
BERINTI.ID, Gorontalo – Kinerja perekonomian nasional terus menunjukkan tren positif. Pada Triwulan II 2025, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,12 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi nasional itu didorong oleh peningkatan investasi, konsumsi rumah tangga, serta ekspor barang dan jasa.
Sejalan dengan capaian tersebut, Provinsi Gorontalo juga mencatat pertumbuhan ekonomi yang solid.
Menurut Kepala KPwBI Gorontalo, Bambang Setya Permana, pada Triwulan II 2025, ekonomi Gorontalo tumbuh sebesar 5,14 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
"Pertumbuhan itu ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu pertanian, perdagangan, dan konstruksi," ujar Bambang dalam konferensi pers kinerja makro fiskal Gorontalo yang berlangsung di kantor Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Gorontalo, Rabu, 24 September 2025.
Bambang melanjutkan, dari sisi penggunaan, konsumsi rumah tangga serta ekspor produk unggulan seperti pelet kayu dan olahan kelapa menjadi motor penggerak utama.
Sementara itu, di sisi inflasi, Gorontalo berhasil menjaga stabilitas harga.
"Pada bulan Agustus 2025, realisasi inflasi tahunan mencapai 2,51 persen (yoy), relatif rendah dan sesuai sasaran inflasi nasional," lanjut Bambang.
Meski demikian, harga beras yang masih tinggi tetap menjadi perhatian bagi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Pertumbuhan kredit perbankan di Gorontalo juga tercatat impresif. Hingga Triwulan II 2025, penyaluran kredit tumbuh 14,81 persen (yoy). Angka ini jauh melampaui pertumbuhan kredit nasional yang berada di level 7,56 persen (yoy).
"Kinerja perbankan itu ditopang oleh sektor perdagangan, industri pengolahan, dan pertanian. Peran intermediasi perbankan, khususnya bagi UMKM, direncanakan terus diperkuat agar mampu mendukung sektor-sektor prioritas daerah," jelas Bambang.
Selain itu, transformasi digital juga tidak kalah penting. Hal ini terus menopang geliat ekonomi di Gorontalo.
Karena itu, KPwBI Gorontalo bersama pemerintah daerah gencar mendorong digitalisasi pembayaran non-tunai melalui QRIS.
"Hingga Agustus 2025, transaksi QRIS di Gorontalo menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan dengan volume naik 147,73 persen (yoy) dan nominal transaksi meningkat 83,37 persen (yoy)," imbuhnya.
Peningkatan tersebut ditopang oleh berbagai inovasi, antara lain peluncuran fitur QRIS Tap serta peresmian kawasan non-tunai di Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo.
Dengan capaian itu, Gorontalo dinilai mampu menjaga pertumbuhan ekonominya sekaligus memperkuat fondasi ekonomi daerah yang lebih inklusif, efisien, dan berdaya saing.
Admin