Polairud Polda Gorontalo bersama DKP Provinsi Gorontalo menindak tegas praktik ilegal fishing menggunakan alat setrum di Danau Limboto. Lima pelaku dan tiga kapal diamankan dalam patroli rutin untuk menjaga kelestarian sumber daya perikanan dan ekosistem perairan Gorontalo.
***
BERINTI.ID, Gorontalo — Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Gorontalo bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo melakukan patroli rutin untuk menindak praktik penangkapan ikan secara ilegal menggunakan alat setrum di wilayah perairan dan Danau Limboto.
Kasubdit Gakkum Polairud Polda Gorontalo, Kompol Sutrisno, mengatakan bahwa operasi tersebut merupakan upaya bersama untuk melindungi sumber daya kelautan dan perikanan daerah dari praktik yang merusak ekosistem.
“Kami bersama Dinas Perikanan Provinsi Gorontalo menindaki ilegal fishing menggunakan strum. Kita mengamankan sumber daya kelautan kita, termasuk di Danau Limboto," kata Sutrisno.
"Di sana banyak pengaduan masyarakat terkait penangkapan ikan menggunakan strum sehingga berdampak pada kelestarian sumber daya perikanan kita,” sambungnya.
Dalam operasi tersebut, petugas mengamankan lima pelaku beserta tiga kapal yang seluruhnya beroperasi di wilayah Kabupaten Gorontalo.
Menurut Sutrisno, alat tangkap yang digunakan para pelaku telah dimodifikasi untuk memberikan efek setrum yang dapat membunuh ikan secara massal, termasuk ikan-ikan kecil dan biota lainnya.
"Kelimanya melakukan ilegal fishing atau penangkapan ikan dengan alat strom yang sudah dimodifikasi,” tambahnya.
Sementara itu, Pengawas Perikanan DKP Provinsi Gorontalo, Fahria Djafar, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pihaknya dalam melakukan pengawasan perikanan, baik di laut maupun di perairan darat seperti Danau Limboto.
“Ini kegiatan pengawasan yang menjadi tupoksi kami baik di laut maupun di Danau Limboto,” ujar Fahria.
Melalui sinergi antara Polairud dan DKP, pemerintah daerah berharap kegiatan penangkapan ikan ilegal di wilayah Gorontalo dapat ditekan, demi menjaga kelestarian sumber daya perikanan dan keberlanjutan mata pencaharian masyarakat nelayan di masa mendatang.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.