Dugaan pengeroyokan yang dilakukan anggota Satpol PP Kota Gorontalo terhadap anggota polisi akhirnya direspons Walikota Gorontalo, Adhan Dambea. Adhan menyayangkan korban malah merusak kantor Satpol PP Kota Gorontalo usai kejadian.
***
BERINTI.ID, Kota Gorontalo - Walikota Gorontalo, Adhan Dambea akhirnya buka suara soal dugaan pengeroyokan yang dialami anggota Polda Gorontalo baru-baru ini.
Dugaan pengeroyokan ini mencuat usai Adhan Dambea bicara soal penyerangan Kantor Satpol PP Kota Gorontalo.
Sejak awal, Adhan bilang kalau pelaku penyerangan adalah anggota polisi yang tidak terima kafe milik orang tuanya dirazia.
Namun, keterangan Polda Gorontalo berbeda.
Polda Gorontalo menyebut sebelum terjadi penyerangan kantor, anggota Satpol PP Kota Gorontalo diduga menyeroyok anggotanya saat razia.
Menanggapi hal itu, Adhan tetap menyayangkan tindakan polisi.
Korban, sebagai aparat penegak hukum harusnya melapor bukan malah merusak kantor pemerintahan.
"Kalaupun juga permasalahan ini diawali dengan pengeroyokan, bukan harus merusak kantor Satpol PP. Kalau dia merasa aparat penegak hukum, harusnya melapor ke polisi juga," timpalnya.
Adhan menegaskan, apabila dugaan pengeroyokan itu memang terjadi, ia meminta kepada aparat penegak hukum untuk memproses aksi tersebut.
"Satpol pun kalau memang ada terbukti melakukan pengeroyokan dengan menggunakan alat kejut listrik, silahkan diproses di pengadilan, kita ikhlas saja biar dihukum dua-duanya," tegas Adhan.
Namun, dirinya juga meminta agar kasus penyerangan kantor Satpol PP segera diproses hukum dengan seadil-adilnya.
Satu hal yang diingatkan Adhan, Satpol PP Kota Gorontalo akan terus menegakkan Perda meski sedang tersandung kasus dugaan pengeroyokan.
Ia juga menegaskan tidak akan pandang bulu dalam pemberantasan minuman keras di Kota Gorontalo.
"Apapun yang terjadi, Satpol PP harus melaksanakan penertiban sebagaimana diatur dalam Perda. Jadi, lembaga manapun yang ada di belakang itu, tetap kita akan tertibkan," tandasnya.
Husnul Puhi
Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional