Rachmat Gobel ingin menghebatkan ekonomi biru di Gorontalo dan itu semua dimulai dengan membangun Pelabuhan Anggrek, Gorontalo Utara.
***
BERINTI.ID, Gorontalo Utara - Dalam memperkuat perekonomian berbasis kemaritiman di Provinsi Gorontalo, Anggota DPR RI, Rachmat Gobel, resmi memulai proyek pembangunan Pelabuhan Anggrek, Gorontalo.
Ini ditandai dengan kegiatan pemancangan tiang pancang Pelabuhan Anggrek pada Sabtu, 26 Oktober 2024 pagi tadi.
Rachmat Gobel menjelaskan bahwa pembangunan proyek Pelabuhan Anggrek bukan hanya sekadar mengelola suatu bisnis.
Melainkan untuk membangun Provinsi Gorontalo dengan mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan masyarakat.
Pelabuhan Anggrek juga akan dijadikan pusat pengembangan ekonomi biru atau ekonomi berbasis kemaritiman di Gorontalo.
"Mengelola [pelabuhasn] ini bukan sekadar bisnis. Ada satu semangat yang saya tuangkan dalam visi 2051, bagaimana membangun Gorontalo dengan mengentaskan kemiskinan, membangun kesejahteraan rakyat, dan mengangkat Gorontalo menjadi daerah yang maju," ungkap Rachmat.
Rachmat Gobel menilai Gorontalo Utara terletak pada lokasi strategis dalam bidang perdagangan.
Apalagi, Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto ingin memfokuskan pembangunan di wilayah timur sebagai wujud program pemerataan ekonomi nasional.
"Lihat saja dari tata letaknya di depan kita lautan oseania. Jadi posisi Gorontalo Utara ini sangat strategis dalam perdagangan,' ujarnya.
"Saya dapat informasi, impor barang langsung dari wilayah timur, termasuk Gorontalo," jelas Rachmat.
Rachmat berharap dengan mengembangkan pelabuhan Anggrek akan menjadi langkah awal menghebatkan ekonomi Gorontalo.
"Kita bersyukur presiden kita yang baru mengatakan akan memfokuskan pembangunan di Indonesia Timur. Jadi tiang pancang ini awal kebangkitan Gorontalo hebat, yang luar biasa," lanjutnya.
"Setelah 20 tahun kita menjadi provinsi, inilah awal Gorontalo menuju kesejahteraan," pungkasnya.
Jadi intinya, dengan dimulainya pembangunan Pelabuhan Anggrek pada tahun 2024, Gorontalo kini berada di jalur yang tepat untuk memanfaatkan potensi ekonomi biru yang besar. Proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat posisi Gorontalo sebagai salah satu pusat maritim di Indonesia.