Ratusan Purnawirawan TNI-Polri Minta Gibran Dicopot dari Wapres

Forum purnawirawan TNI-Polri menjadi sorotan setelah melayangkan tuntutan pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden (Wapres). Salah satu tokoh yang mendukung usulan ini ialah Wapres di jaman orde baru, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

***

BERINTI.ID, Jakarta - Raturan purnawirawan TNI-Polri yang tergabung dalam forum purnawirawan mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka dicopot dari Wapres.

Ratusan purnawirawan yang mengusulkan pencopotan Gibran terdiri dari 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.

Menariknya, di antara ratusan purnawirawan yang mengusulkan pencopotan Gibran ada nama wakil presiden di era orde baru, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

Usal ini hanya satu dari delapan poin yang dideklarasikan mereka dan disampaikan ke MPR.

Selain menginginkan pencopotan Gibran, mereka juga menolak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), menolak tenaga kerja asing, hingga reshuffle menteri-menteri terlibatk korupsi.

Bagaimana tanggapan pemerintah?

Presiden RI, Prabowo Subianto melalui Penasihat Khusus Presiden, Wiranto menrespons tuntutan kebangsaan yang disampaikan forum purnawirawan.

Wiranto bilang Prabowo menghormati usulan-usulan yang disampaikan Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno dkk.

Namun, Wiranto bilang Prabowo tak serta merta bisa menjawab tuntutan tersebut.

“Presiden memang menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu. Karena kita tahu beliau dan para purnawirawan satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian, dan tentu punya sikap moral yang sama dengan jiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit itu. Oleh karena itu, beliau memahami itu,” ujar Wiranto.

“Presiden sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Panglima Tertinggi TNI tidak bisa serta-merta menjawab itu. Spontan menjawab tidak bisa. Karena apa? Yang pertama, beliau perlu mempelajari dulu isi dari statement itu, isi dari usulan-usulan itu. Dipelajari satu per satu, karena itu masalah-masalah yang tidak ringan ya, masalah yang sangat fundamental,” jelasnya.