TikTok Logo X Logo
Logo
Hulonthalo

Rektor IAIN Gorontalo: Insentif Kajur dan Sekjur Bukan Hal yang Wajib...

$detailB['caption'] Rektor IAIN Gorontalo, Zulkarnain Suleman mengklarifikasi soal tunjangan kajur dan sekjur yang belum dibayar (Berinti.id)

Rektor IAIN Gorontalo, Zulkarnai Suleman membantah tudingan Asosiasi Dosen Penyelamat Kampus IAIN Gorontalo bahwa tunjangan dosen tidak dibayarkan bahkan akan dialihkan ke kegiatan lain. Yang belum dibayar hanyalah insentif kajus dan sekjur, bukan tunjangan kinerja.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Zulkarnai Suleman, Rektor IAIN Gorontalo membantah tudingan tunjangan ketua jurusan (kajur) dan sekretaris jurusan (sekjur) belum dibayar.

Zukarnain menegaskan tunjangan merupakan hak dosen yang wajib dibayar. Dia siap dipidanakan menahan atau tidak membayar hak kajur dan sekjur.

"Tunjangan kinerja itu hak dan melekat digaji. Silakan tuntut pidana saya kalau ada tunjangan kinerja yang tidak dibayar," kata Zulkarnain.

Zulkarnain menegaskan yang menjadi tuntutan asosiasi dosen bukan tunjangan, melainkan insentif kajur dan sekjur. Berbeda dengan tunjangan kinerja yang wajib dibayar, intensif kajur, dan sekjur justru sebaliknya.

"Yang tidak dibayarkan itu namanya intensif. Insentif itu bukan hal yang wajib [dibayar]," ujar Zulkarnain.

Dibahas dalam rapat pimpinan

Lebih lanjut zulkarnain menjelaskan kisruh yang terjadi saat ini merupakan dampak dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat.

Bahkan sebelum masalah ini diangkat dalam demo, Zulkarnain sudah membahasnya bersama perangkat rektor.

Keterangan ini sekaligus membantah tudingan asosiasi dosen yang mengatakan Zulkarnain tak menggubris tuntutan mereka sebelumnya.

"Kemarin rapat pimpinan, kita pikirkan bagaimana recofusing. Kita sudah petakan anggaran dan ada titik temunya. Hasilnya kita minta ke dekan-dekan sampaikan ke teman-teman," ujarnya. 

"Masalah ini harus kita amankan sama-sama. Ini bukan keinginan saya atau kabiro, cuma memang kondisi keuangan negara seperti ini," sambungnya.

Mengapa insentif belum dibayarkan?

Menyambung penjelasan Zulkarnain, Kabiro AUAK IAIN Gorontalo, Farida Napu bilang sumber dana IAIN Gorontalo berasal dari rupiah murni (APBN) dan PNBP. 

Dalam hal ini, insentif kajur dan sekjur ditanggung dari pemasukan PNBP.

Alasan insentif kajur dan sekjur belum dibayar selama 4 bulan merupakan dampak dari tidak terpenuhinya target PNBP kampus. 

"Target kami di 2024 tidak tercapai sehingga ada beberapa kegiatan belum bisa dibayar," ujarnya.

"Jadi bukan cuma kajur dan sekjur saja yang dibiayai dari PNBP, ada perangkat rektor lain seperti ketua lembaga dan ketua unit," sambungnya.

Alasan belum bayar

Pada tahun 2024, pihak kampus berjanji akan membayar insentif kajur, dan sekjur pada 2025. 

Namun, janji tersebut tidak bisa dipenuhi. Alasannya ada kebijakan efisiensi anggaran sehingga pembayaran insentif kajur dan sekjur tertunda hingga empat bulan.

"Kami memang menjanjikan [pembayarannya] di tahun 2025, tapi tahun 2025 kita tidak tahu kondisinya seperti ini," ujarnya.

Farida menjelaskan target PNBP IAIN Gorontalo dari UKT mahasiswa tahun 2025 sebesar Rp13 miliar. Namun, sekitar 60% harus terpotong akibat kebijakan pemerintah pusat.

Walau begitu, Farida belum bisa memastikan berapa pemasukan kampus dari UKT mahasiswa sehingga pihaknya belum bisa menyelesaikan pembayaran insentif kajur dan sekjur.

"Berapa dana yang masuk [dari PNBP] belum bisa kita pastikan. Jadi di rapat kemarin kita selesaikan dulu finalisasi anggaran setelah dipotong," ujarnya. 

"Apakah dengan refocusing ini mereka [kajur dan sekjur] kita bayar penuh atau dibayar setengah? Itu yang belum [selesai dibahas]. Kita masih menunggu finalisasi refocusing ini," sambungnya.

"Jadi mereka ini belum dapat informasi karena baru kemarin digelar rapat. Kita sudah minta dekan-dekan untuk bertemu dengan kajur dan sekjur," pungkasnya. 


Mau dapatkan informasi terbaru yang menarik dari kami? Ikut WhatsApp Channel Berinti.id. Klik disini untuk gabung.

Foto Profil

Husnul Puhi

Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional

×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp