Puluhan sapi yang mati mendadak di Desa Mustika, Kecamatan Paguyaman, kabupaten Boalemo diduga kuat keracunan. Dinas Pertanian bakal melakuka uji lab untuk mengetahui memastikan penyebab kematian sapi-sapi itu.
***
BERINTI.ID, Boalemo - Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo masih melakukan penyelidikan penyebab puluhan sapi di Paguyaman mati secara mendadak.
Kepala UPTD Laboratorium Veteriner Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Agustina Kilapong mengungkapkan saat ini pihaknya sementara menunggu sampel darah dari sapi yang mati.
Sampel darah nantinya akan periksa di laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti kematian sapi-sapi itu.
"Sampel [darah] itu yang bakal kami uji lab untuk mengetahui penyebab kematiannya," kata Agustina pada Jumat, 1 November 2024.
Tidak hanya menguji sampel darah, tubuh sapi juga akan dibedah.
"Jadi, ternak sapi yang mati ini akan kita bedah kemudian diambil isi lambungnya dan diperiksa," jelasnya.
Agustina berharap hasil pemeriksan laboratorium tidak menunjukkan ciri-ciri antraks.
Kalau sampai sapi-sapi itu mati karena Antraks maka bisa berbahaya bagi masyarakat sekitar.
"Ternak sapi yang terkena antraks itu ciri-cirinya perut kembung atau bengkak dan keluar darah dari lubang kumlahnya seperti hidung, telinga, anus, dan mulut," jelas Agustina.
Agustina menjelaskan Jika dilihat dari sebagian gambar sapi- yang mati, tak ada tanda-tanda penyakit antraks.
Namun, Agustina belum bisa memastikan jelas sebelum hasil pemeriksaan laboratorium keluar.
Hasil pemeriksaan labnoratorium tak sampai dari waktu 1 x 24 jam sepanjang bangkai dari ternak sapi itu masih ada.
"Kalau saya lihat dari foto-foto yang dikirimkan, bercak-bercak dimuka atau mulut berbusa pada sapi, itu bukan antraks. Bisa jadi racun, tapi kita lihat dari uji lab nanti," tandasnya.