Selain Bayar Rp19 Juta, Mahasiswa UBM Gorontalo Harus Setor Rp12 Juta untuk Stuban dan Magang

Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo baru-baru ini menjadi sorotan publik lantaran biaya ujian dan wisuda yang terlampau mahal. Selain biaya ujian dan wisuda Rp19 juta, mahasiswa juga harus bayar Rp12 juta untuk studi banding dan magang.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Mahasiwa UBM Gorontalo dibebankan biaya studi banding dan magang sebesar Rp12 juta.

Berdasarkan informasi yang diterima Berinti.id, biaya sebesar Rp12 juta itu harus dilunasi pada bulan Januari 2025.

Hanya saja, pihak UBM Gorontalo tidak memberi rincian anggaran Rp12 juta kepada mahasiswa sebagaimana rincian biaya ujian dan wisuda yang viral baru-baru ini.

Tanggapan pihak UBM

Rektor UBM Gorontalo, Titin Dunggio mengklarifikasi tidak adanya rincian biaya studi banding dan magang dari pihak kampus.

Titin menjelaskan alasan pihak kampus tidak memberikan rincian biaya ke mahasiswa karena kegiatan ini ditangani pihak ketiga.

Biaya yang dikeluhkan sudah ditetapkan pihak travel, sedangkan pihak kampus cuma bisa menegosiasikan agar harganya bisa dijangkau mahasiswa.

"Itu dipihakketigakan. Bukan lembaga yang menerima langsung dananya dan lembaga yang mengelola," kata Titin, Senin, 20 Januari 2025.

"Ini sesuai permintaan dari travel. Travel akan menangani kegiatan ini dengan angka sekian, otomatis karena ini berbicara jasa tidak mungkin pihak travel memberikan rincian ke kami," sambung Titin.

Lebih lanjut Titin menjelaskan bahwa angka Rp12 juta sudah mencakup keseluruhan kebutuhan mahasiswa.

Untuk studi banding, kata Titin akan berlangsung di luar negeri selama hampir sepekan.

Sementara magang akan dilaksanakan di dalam negeri selama sebulan lebih.

Titin pun meminta pihak yang mempermasalahkan hal ini untuk merasionalisasikan anggaran Rp12 juta dengan kebutuhan mahasiswa selama pelaksanaan kegiatan.

"Saya rasa angka Rp12 juta silakan bapak ibu rasionalisasikan. Kami selalu menegosiasi biar pihak travel bisa menurunkan harga yang ada," pungkasnya.