Sepekan Operasi Zebra Otanaha 2025 Gorontalo: 100 Pengendara Ditilang, 800 Pengemudi Kena Tegur Polisi

Dalam waktu sepekan Operasi Zebra Otanaha 2025 di Gorontalo, polisi lalu lintas berhasil menindaki sekitar 900 pelanggar. Dari jumlah tersebut sebanyak 100 pengendara yang ditilang dan 800-an ditegur melalui blanko teguran. 

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Operasi Zebra Otanaha 2025 memasuki pekan pertama pelaksanaannya di Provinsi Gorontalo. 

Dalam kurun waktu sepekan, polisi mencatat sekitar 900 pelanggaran lalu lintas, terdiri dari 100 pengendara yang ditilang dan lebih dari 800 pengemudi yang mendapat teguran melalui blanko simpatik.

Data Ditlantas Polda Gorontalo menunjukkan bahwa pelanggaran didominasi oleh pengendara roda dua. Sebagian besar bersifat pelanggaran kasat mata, seperti tidak memakai helm, melawan arus, berboncengan lebih dari satu orang, hingga penggunaan knalpot brong.

"Pelanggaran terbanyak berasal dari pengendara roda dua. Banyak yang tidak menggunakan helm dan melawan arus," ujar Dirlantas Polda Gorontalo, Kombes Pol Lukman Cahyono, pada Selasa, 25 November 2025.

Lukman mengatakan, dari seluruh wilayah kabupaten dan kota, petugas menindak 100 pengendara dengan sanksi tilang. Sementara, 800 pelanggar lainnya hanya diberikan teguran simpatik. 

Menurut dia, langkah ini merupakan bagian dari pendekatan edukatif yang menjadi fokus Operasi Zebra Otanaha tahun ini.

"Seratus pelanggar kami tilang, dan sekitar 800 lainnya kami berikan teguran simpatik," kata Lukman.

Ia menuturkan, data tersebut menunjukkan bahwa penindakan pada pekan pertama lebih mengedepankan edukasi ketimbang sanksi. 

Teguran simpatik dinilai cukup efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas.

Operasi Zebra Otanaha menjadi agenda tahunan kepolisian dalam meningkatkan disiplin berkendara. Pada pekan kedua ini, Polisi akan menerapkan pendekatan yang seimbang antara preemtif, preventif, dan represif.

Menurut Lukman, Operasi Zebra juga menjadi bagian dari cipta kondisi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025. Pelaksanaan operasi berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025.

"Kami menjalankan tindakan preemtif, preventif, dan represif secara seimbang. Operasi ini kini memasuki pekan kedua," tutup Lukman.