Stok darah di Gorontalo masih jauh dari standar WHO yang menetapkan kebutuhan 22.000 kantong per tahun. PMI mengajak warga menjadi pendonor sukarela agar kekurangan sekitar 400 kantong darah setiap bulan bisa terpenuhi dan kebutuhan rumah sakit tercukupi.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Stok kantong darah di Provinsi Gorontalo masih jauh dari standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Untuk mencapainya, Palang Merah Indonesia (PMI) Gorontalo mengajak masyarakat lebih aktif menjadi pendonor sukarela.
WHO menetapkan setiap daerah harus memiliki persediaan darah minimal dua persen dari jumlah penduduk.
Dengan jumlah penduduk sekitar 1,1 juta jiwa, Gorontalo seharusnya memiliki sekitar 22.000 kantong darah per tahun, atau setara 1.800 kantong per bulan.
Namun, Kepala Bidang Donor Darah PMI Provinsi Gorontalo, Leisyawati Ali, menyebut stok yang tersedia masih jauh dari kebutuhan.
“Kalau melihat kebutuhan ideal, seharusnya tersedia 1.800 kantong per bulan. Namun realitasnya, permintaan darah per bulan hanya berkisar 1.200 hingga 1.500 kantong,” ungkap Leisyawati, Selasa, 16 September 2025.
Kebutuhan Darah di Rumah Sakit
Menurut Leisyawati, kebutuhan darah tersebut disalurkan ke 17 rumah sakit di seluruh Gorontalo.
Rinciannya, tujuh rumah sakit berada di Kota Gorontalo, dua di Kabupaten Bone Bolango, empat di Kabupaten Gorontalo, satu di Gorontalo Utara, dua di Boalemo, dan satu di Pohuwato.
Angka tersebut hanya untuk pemenuhan kebutuhan rutin rumah sakit. Belum termasuk kebutuhan mendesak, misalnya bagi pasien thalasemia, trombosit, maupun korban kecelakaan.
“Kalau ada kasus khusus, kebutuhan bisa melonjak. Karena itu, stok yang aman sangat penting,” jelasnya.
Kekurangan Ratusan Kantong Setiap Bulan
Saat ini, PMI Gorontalo hanya mampu mengumpulkan sekitar 800 hingga 1.000 kantong darah per bulan. Jumlah ini masih kurang dari kebutuhan rata-rata 1.200 hingga 1.500 kantong.
“Kami masih kekurangan sekitar 400 kantong setiap bulan. Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memenuhi kekosongan itu,” kata Leisyawati.
Upaya Penuhi Stok
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, PMI Gorontalo mengandalkan pendonor sukarela yang rutin mendonorkan darah setiap dua hingga tiga bulan. Selain itu, PMI juga gencar menggelar kegiatan donor darah di berbagai lokasi.
“Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, instansi vertikal, LSM, bahkan mendatangi pasar dan kampus. Ada program donor darah *go to campus* agar mahasiswa ikut berkontribusi,” ujarnya.
Manfaat Donor Darah
Leisyawati menambahkan, donor darah tidak hanya membantu pasien, tetapi juga memberi manfaat kesehatan bagi pendonor.
“Setiap kali donor, tubuh akan memproduksi sel darah baru. Itu baik untuk kesehatan,” jelasnya.
Ia menekankan, setetes darah yang disumbangkan dapat memberi harapan hidup bagi orang lain.
“Setetes darah yang kita berikan bisa menjadi kehidupan baru bagi pasien yang sedang berjuang,” imbuhnya.
Melalui partisipasi aktif masyarakat, PMI Gorontalo berharap kebutuhan darah di daerah bisa terpenuhi sesuai standar WHO.
“Kita ingin memastikan setiap rumah sakit memiliki persediaan darah yang cukup. Dengan partisipasi semua pihak, kita bisa memenuhi kebutuhan darah di Gorontalo sesuai standar WHO,” tandasnya.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.