Hasil survei Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) menunjukkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo, Tonny Uloli dan Marten Taha unggul atas pasangan calon lainnya. Mau tahu seperti apa hasil surveinya?
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Hasil survei LKPI terbaru dalam mengukur peta kekuatan keempat pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo di Pilkada 2024 semakin menguatkan trend angka-angka yang ada jelang pencoblosan.
Berdasarkan hasil survei LKPI, pasangan calon Tonny Uloli dan Marten Taha unggul atas tiga pasangan calon lainnya.
LKPI melakukan survei dengan cara simulasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur menggunakan dua model pertanyaan: terbuka dan tertutup.
Responden diminta memberikan jawabannya jika seandainya pemilihan digelar di hari yang sama saat survei dilakukan.
Bedanya, untuk simulasi dengan pertanyaan terbuka responden secara bebas memberikan pilihan jawabannya, sedangkan simulasi dengan pertanyaan tertutup, responden menggunakan kuisioner dan model surat suara.
Berdasakna hasil simulasi dengan pertanyaan terbuka, LKPI menemukan 38,3 persen responden memilih Tonny Uloli dan Marten Taha.
Kemudian disusul Gusnar Ismail dan Idah Syahidah dengan persentase keterpilihan sebanyak 26,2 persen.
Di posisi ketiga dan keempat ditempati Nelson Pomalingo-Kris Wartabone dan Hamzah Isa-Abdurahman Bahmid.
Nelson Pomalingo dan Kris Wartabone dipilih oleh 10.9 persen, sedangkan Hamzah Isa-Abdurahman Bahmid 3,4 persen.
Sisanya ada 21,2 persen yang tidak menjawab atau tidak memilih.
Sama seperti hasil simulasi pertanyaan tertutup, pasangan Tonny Uloli dan Marten Taha masih unggul atas pasangan calon lainnya.
Angka keterpilihan Tonny-Marten mencapai 45,2 persen. Sementara Gusnar-Idah di angka 28,6 persen.
Nelson-Kris sebesar 14,8 persen, sedangkan Hamzah-Abdurahman 4,2 persen.
Disini ada 7,2 persen responden yang tidak menjawab atau tidak memilih.
“Pada trend kemantapan pilihan responden terhadap Pasangan Calon Gubernur Gorontalo Tonny Uloli dan Wakil Gubernur Gorontalo Marten Taha memiliki Strong Voters (Pemilih pasti) sebesar 40,1 persen dan Swing voters (Pemilih yang bisa berubah) 5,1 persen sedangkan pada Pasangan Gusnar Ismail dan Idah Syahidah memiliki Strong voters (Pemilih pasti) sebesar 21,3 persen dan swing voters (Pemilih yang bisa berubah) 7,3 persen," kata Direktur Eksekutif LKPI, Togu Lubis dalam rilisnya.
"Kemudian pada Nelson Pomalingo – Kris Wartabone memiliki Strong voters (Pemilih pasti) sebesar 11,4 persen dan swing voters ( Pemilih yang bisa berubah ) 3,4 persen lalu pasangan Hamzah Isa – Abdurahman Bahmid memiliki Strong voters ( Pemilih pasti ) sebesar 3,1 persen dan Swing voters ( Pemilih yang bisa berubah ) 1,1 persen,” sambungnya.
LKPI juga melakukan Survei tentang persepsi, kesukaan dan ketertarikan masyarakat Gorontalo terhadap program dan visi misi dari keempat pasangan calon.
Hasilnya program dan visi misi pasangan calon nomor urut 1 Tonny Uloli dan Marten Taha dinilai paling realistis dan disukai oleh sebanyak 87,6 persen warga Provinsi Gorontalo.
Kemudian pasangan calon Gusnar Ismail – Idah Syahidah dinilai realitis dan disukai oleh 66,2 persen warga Provinsi Gorontalo
Pasangan Calon Nelson Pomalingo – Kris Wartabone dinilai realitis dan disukai oleh sebanyak 64,7 persen dan pasangan Hamzah Isa – Abdurahman Bahmid dinilai realitis dan disukai oleh sebanyak 49,8 persen.
Survei LKPI ini melibatkan 1800 Warga yang memiliki KTP dan terdaftar sebagai pemilih di Provinsi Gorontalo.
Adapun sebaran responden sebagai berikut: Kota Gorontalo sebanyak 276 responden, Bone Bolango 230 responden , Kabupaten Gorontalo 620 responden, Gorontalo Utara 220 responden, Boalemo 220 respoden dan Pohuwato 234 respoden.
Sementara Pengambilan sample mengunakan metode multistage random sampling dan hasil survei ini pada margin of Error -/+ 2,31 % pada Tingkat kepercayaan sebesar 95% .
Pengambilan data Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan mengunakan alat bantu kuisioner dan surat suara.
Menanggapi hasil survei LKPI, pengamat politik dan ekonomi, Dedi Rohman mengatakan kecenderungan kalahnya pasangan calon Gusnar – Idah Syaidah (Istri eks Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie) lebih disebabkan penilaian responden atas kinerja dari kepemimpinan Rusli Habibie selama dua periode.
“Rusli Habibie hanya mampu menghasilkan angka kemiskinan ekstrem yang ada di Gorontalo sebesar 2,44 persen. Di mana Persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo adalah 14,57 persen. Kondisi ini membuat Gorontalo masuk pada lima besar Provinsi termiskin di Indonesia,” ungkap Dedi.
Selain itu selama memimpin pemerintahan, Rusli Habibie gagal dalam mengurangi angka stunting dan menurunkan angka inflasi di Gorontalo.
Keadaan ini menyebabkan harga kebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi tidak berbanding lurus dengan pendapatan masyarakat Gorontalo.
“Semua kondisi Gorontalo ini sudah tentu akan menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi pemimpin baru nantinya, Dalam memenuhi harapan perubahan Masyarakat Gorontalo,” kata Dedi.
Kemudian di sektor kesehatan selama suami Idah Syaidah itu menjabat Gubernur Gorontalo menjadi Provinsi dengan keluhan Kesehatan tertinggi Ke-2 secara nasional dengan angka mencapai sebesar 35,85 Persen.
“Sementara rendahnya keterpilihan Nelson Pomalingo yang merupakan mantan Bupati Kabupaten Gorontalo dua periode dianggap gagal karena selama dia memimpin Kabupaten Gorontalo menjadi daerah dengan kemiskinan ekstrem tertinggi dengan angka sebesar 6,92 persen, sedangkan cawagub Marten Taha mantan berhasil membuat Kota Gorontalo menjadi daerah dengan kemiskinan ekstrem terendah pada angka sebesar 0,47 Persen,” pungkas Togu Lubis.
Husnul Puhi
Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional