Raibnya uang Rp90,6 juta di rekening BCA milik Anto Hanapi masih menjadi teka-teki. Padahal, BCA telah mengklarifikasi bahwa uang tersebut ditransfer sesuai prosedur yang berlaku, tapi Anto Hanapi masih mau mengelak. Lantas apa tindakan BCA selanjutnya?
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Teka-teki hilangnya uang Rp90,6 juta milik Supriyanto Hanapi atau Anto belum juga menemukan titik terang.
Bahkan Anto yang sebelumnya merasa sangat dirugikan atas masalah ini justru tiba-tiba menghilang.
Itu terbukti dengan mangkirnya Anto dari panggilan DPRD dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak BCA pada Selasa, 11 Maret 2025.
Banyak kejanggalan dalam masalah ini seperti keterangan Anto yang sering berubah-ubah dan sejumlah transaksi yang membingungkan.
Hingga pada akhirnya bantahan BCA di RDP menggugurkan semua alibi Anto.
I Made Dwi Abiyoga, Grup Hukum Kanwil IV BCA membenarkan jika Anto sempat melayangkan aduan terkait transaksi yang mencurigakan dari rekeningnya.
Namun, setelah diinvestigasi, transaksi yang katanya mencurigakan itu ternyata sudah sesuai prosedur.
"Transaksinya berjalan lancar, menggunakan PIN yang benar melalui myBCA. Tidak ada kesalahan PIN atau biometrik," kata Abiyoga.
Dalam masalah ini BCA menegaskan bahwa telah menindaklanjuti aduan Anto secara profesional dan sesuai prosedur.
Namun, saat RDP, DPRD mendesak sikap tegas BCA terkait apa yang sudah dilakukan Anto Hanapi.
Masalahnya, Anto Hanapi diduga sengaja menyeret BCA ke dalam masalahnya dengan membuat skenario seolah-olah sistem keamanan BCA bermasalah sehingga uang Rp90,6 juta miliknya mengalir ke rekening orang tidak dikenal.
Menyikapi hal itu, Abiyoga mengatakan masih akan membahas hasil RDP ini dengan pimpinannya.
Tidak menutup kemungkinan BCA akan memproses hukum Anto Hanapi. Namun, saat ini pihaknya masih akan mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk menentukan apakah masalah ini bisa dibawa ke ranah hukum.
"Utuk media-media yang sebelumnya sudah memberitakan nanti akan kami rangkum. Karena jika nanti jadi kita proses sebagai laporan tentunya ini pencemaran nama baik dan mungkin dapat dipertimbangkan sebagai salah satu alat bukti," pungkas Abiyoga.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.