TikTok Logo X Logo
Logo
Hulonthalo

Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Gorontalo, Rekam Jejaknya Ikut Pelatihan di Camp Hudaibiyah Filipina

Interview with microphones Sumber foto: TribrataNews - Ilustrasi penangkapan terduga teroris di Gorontalo ditangkap Densus 88 Mabes Polri

Seorang terduga teroris berhasil diringkus oleh aparat kepolisian dari satuan Desus 88 Antiteror Polri. Penangkapan di Gorontalo pada 21 Agustus 2024 lalu.

BERINTI.ID, Gorontalo - Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap terduga teroris di Gorontalo.

Lokasi penangkapannya di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Rabu, 21 Agustus 2024. 

Diketahui, terduga teroris ini berinisial YLK alias IS alias AT alias MAL alias AH. Ia merupakan buronan sejak 2016 yang melarikan diri dengan mengubah identitasnya.

"Iya benar terorisya sudah ditangkap," ungkap juru bicara Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Brigjen Pol Aswin Siregar, Selasa 3 September 2024.

Aswin menjelaskan, terduga teroris itu memiliki rekam jejak mengikuti pelatihan di Camp Hudaibiyah, Filipina pada 1998 - 2000. 

Tak hanya itu, YLK juga pernah mengikuti Muqoyama Badar Tahap 2 (Pelatihan Para Militer) di Jawa Timur yang merupakan program Jemaah Islamiyah.

Bukan tanpa alasan, YLK ditangkap oleh satuan anti terror milik Mabes Polri itu. Ia memiliki senjata api laras panjang titipan dari tersangka UM.

Tersangka UM merupakan seorang narapidana kasus Bom Bali 1 dan pada 2003 YLK pun dilakukan penahanan.

Kemudian, pada 2012, YLK juga sempat bergabung dengan kelompok Jemaah Ansor Tauhid (JAT) dan mengikuti program pengiriman personel ke Yaman sebagai bagian dari jihad global AQAP.

Keberangkatan YLK ke Yaman itu dibiayai oleh seorang berinisial ABU. Tim Densus 88 pun telah menangkap ABU atas keterlibatannya sebagai Lajnah Roqobah (kaderisasi) kelompok Jamaah Ansharuh Syariah. 

"Di Yaman, YLK mengaku mendapat perintah dari AM/AZ (Petinggi AQAP) untuk melakukan aksi teror di bursa efek Singapura," jelas Aswin.

Selanjutnya, pada 2015, YLK mencoba masuk ke Singapura melalui jalur laut. Namun, ditolak imigrasi Singapura dan dideportasi ke Batam. 

"Saat ditangkap, penyidik menemukan satu lembar buletin dakwah Hizbut Tahrir Indonesia, satu buah Paspor atas nama Yudi Lukito Kurniawan, dan satu lembar dokumen pemeriksaan imigrasi Singapura," tutup Aswin 

Jadi intinya, seorang terduga teroris berinisial YLK berhasil diringkus Densus 88 Mabes Polri di Gorontalo. YLK merupakan buronan sejak 2016 yang pernah mengikuti pelatihan teror di Filipina dan Jawa Timur. Ia juga berkaitan dengan beberapa organisasi teroris seperti Jemaah Islamiyah dan Jemaah Ansor Tauhid. YLK diduga terlibat dalam berbagai rencana teror, termasuk upaya serangan di Singapura pada 2015. (*)


×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp