TikTok Logo X Logo
Logo
Hulonthalo

Terungkap Fakta Baru Tewasnya Pekerja di Proyek Bendungan Bulango Ulu Bone Bolango

$detailB['caption'] Bendungan Bulango Ulu Bone Bolango (Berinti.id/Husnul Puhi)

Polres Bone Bolango mengungkap fakta baru terkait tewasnya seorang pekerja dalam insiden blasting di proyek Bendungan Bulango Ulu. Hasil penyelidikan menyatakan tidak ditemukan unsur kelalaian, dan korban diduga terpeleset ke jurang usai melepaskan alat pelindung diri setelah proses peledakan selesai.

***

BERINTI.ID, Bone Bolango – Aparat kepolisian mengungkap fakta baru terkait tewasnya seorang pekerja dalam insiden kecelakaan kerja di proyek pembangunan Bendungan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango. 

Fakta ini terungkap setelah tim Reskrim Polres Bone Bolango menyelesaikan proses penyelidikan.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa, 3 Juni 2025, Kasatreskrim Polres Bone Bolango, AKP Yudhi Prastyo, menyampaikan bahwa penyelidikan telah dilakukan secara menyeluruh oleh tim khusus.

"Kami sudah melakukan investigasi dan membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan terhadap adanya seorang karyawan yang mengalami kecelakaan kerja di Bendungan Bulango Ulu, dan alhamdulillah penyelidikannya telah selesai," ungkap Yudhi.

Dari hasil penyelidikan tersebut, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa tidak ditemukan unsur kelalaian dalam kejadian yang menewaskan pekerja tersebut.

"Sampai dengan saat ini, kami belum menemukan adanya unsur kelalaian dalam kejadian ini," tegasnya.

Yudhi juga memaparkan kronologi kejadian. Ia menjelaskan bahwa insiden terjadi saat perusahaan sedang melakukan aktivitas peledakan (blasting) di lokasi proyek. 

Peledakan dilakukan di 50 titik dilakukan, tapi delapan di antaranya mengalami miss fire atau gagal meledak.

Sesuai dengan prosedur perusahaan, setiap bahan peledak yang gagal meledak harus segera diledakkan ulang karena berpotensi membahayakan lingkungan kerja.

"Prosedur atau instruksi dari perusahaan itu, jika ada bahan peledak yang tidak meledak, sesegera mungkin itu harus diledakkan. Karena dapat membahayakan lingkungan dari tempat mereka bekerja," jelas Yudhi.

Tiga pekerja yakni bagian blaster, korban, dan pekerja bagian drilling kemudian ditugaskan untuk menangani delapan titik yang gagal meledak, di bawah pemantauan petugas K3 dan pengawas melalui alat komunikasi. Proses peledakan ulang berhasil tanpa kendala.

Setelah blasting selesai, ketiga pekerja naik ke area atas yang dianggap sebagai zona aman. Namun, menurut keterangan saksi, korban terlihat melepas alat pelindung diri (APD) seperti helm dan sepatu.

"Usai melakukan pengeboman, bagian drilling sempat melihat korban melepas alat pelindung diri (APD) seperti helm dan sepatunya," ungkap Yudhi.

Tidak lama setelah itu, korban terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 10–15 meter yang berada di sisi kirinya. 

Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat menghantam batang kayu rapuh sebelum akhirnya jatuh ke dasar jurang.

"Jadi kronologi ini berdasarkan pemeriksaan kami terhadap beberapa saksi dan hasil dari dokumen yang kita mintakan ke pihak pekerja," tandas Yudhi.

 


Mau dapatkan informasi terbaru yang menarik dari kami? Ikut WhatsApp Channel Berinti.id. Klik disini untuk gabung.

Foto Profil

Husnul Puhi

Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.

×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp