Armada pengangkut sampah di Kabupaten Gorontalo hanya tersisa satu yang aktif, sedangkan sisanya tinggal tersisa tiga orang. Ini dampak pengurangan yenaga honorer di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gorontalo.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Kabid Kebersihan, RTH, dan SDA Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gorontalo, Sarifudin Pulukadang mengakui armada pengangkut sampah DLH hanya 1 yang aktif.
DLH Kabupaten Gorontalo, kata dia sebenarnya punya 8 armada pengangkut sampah.
Namun saat ini hanya tinggal 1 armada yang aktif, sisanya tidak digunakan lantaran petugasnya tidak ada.
"Kita punya 7 mobil tapi tenaganya masih dirumahkan," kata Sarifudin.
Petugas pengangkut sampah sisa 3 orang
Selain itu, DLH Kabupaten Gorontalo hanya punya 3 petugas pengangkut sampah.
Kondisi ini merupakan dampak pengurangan jumlah tenaga honorer di DLH Kabupaten Gorontalo sejak Kamis, 13 Februari 2025 kemarin.
Dari total 13 tenaga kerja DLH Kabupaten Gorontalo, ada 97 orang yang dirumahkan. Kebanyakan dari mereka sebagai petugas pengangkut sampah.
DLH beralasan tak mampu membayar gaji mereka sehingga harus mengambil keputusan tersebut.
"Ada 131 tenaga yang kita punya, tapi berhubungan dengan aturan sehingga ada 97 personel kita rumah. Kenapa? Karena gaji mereka belum kita bayarkan, sehingga mereka harus outsorcing," kata Sarifudin.
"Sisanya 34 tetap kita pekerjakan karena sudah masuk data base. 9 tenaga administrasi, 23 masuk di pasukan, ada penyapu, dan pengangkut sampah 3 orang. Jadi tinggal satu armada yang beroperasi," sambungnya.
Banyak TPA dadakan
Bukan rahasia umum lagi jika di Kabupaten Gorontalo banyak tempat pembuangan akhir dadakan.
Di beberapa lokasi bisa dijumpai tumpukan sampah yang kian hari makin menumpuk, seperti dekat kantor Bupati Gorontalo.
Tak jarang keberadaan TPA dadakan ini menjadi keluhan warga lantaran bau busuk dari berbagai jenis sampah yang menumpuk selama berhari-hari
Walau begitu, Sarifudin menegaskan tetap mengoptimalkan waktu pengangkutan sampah menggunakan satu armada tersedia.
"Kami dari dinas lingkungan hidup pada prinsipnya tetap angkat sampah," kata Sarifudin.
Husnul Puhi
Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional