Tuntut Keadilan,  Ibu Korban Dugaan Persetubuhan Polisi Tersungkur di Hadapan Kapolda Gorontalo

Ibu korban dugaan persetubuhan polisi di Bone Bolango tersungkur di hadapan Kapolda Gorontalo. Ia menuntut keadilan untuk anaknya yang hari ini dilanda trauma berat. 

*

BERINTI.ID, Gorontalo - Tangis ibu korban dugaan persetubuhan anggota polisi di Bone Bolango pecah saat bertemu Kapolda Gorontalo. 

Dengan tubuh gemetar, ia tersungkur sambil memohon keadilan atas kasus yang menimpa anaknya.

Peristiwa mengharukan itu terjadi saat keluarga korban mendatangi Mapolda Gorontalo untuk menyuarakan tuntutan mereka. 

Ibu korban tak mampu lagi menahan emosi ketika menceritakan penderitaan putrinya yang dilanda trauma akibat kasus tersebut.

"Tolong saya pak, kasus anak saya belum juga selesai pak, sudah dari bulan Mei ini belum selesai pak, mohon pak," katanya.

Di hadapan Kapolda Gorontalo, ibu korban juga sempat menyebut nama terduga pelaku yang sampai saat ini belum ditahan.
 
"Kasusnya belum selesai sampai sekarang, pak. Sudah tiga bulan, pak. Di mana keadilan di sini pak?" lanjut ibu korban. 

Harapan Keluarga

Beberapa kerabat korban yang mendampingi ibu korban juga ikut menitikan air mata. 

Mereka berharap pihak kepolisian memberikan perhatian penuh agar kasus ini segera dituntaskan dan pelaku mendapat hukuman setimpal.

Keluarga korban menegaskan kedatangan mereka bukan untuk mencari sensasi, melainkan murni demi keadilan. 

Mereka ingin agar suara anak yang telah menjadi korban tidak tenggelam begitu saja.

“Kami hanya meminta keadilan. Jangan sampai ada lagi perempuan lainnya yangmenjadi korban. Kami percaya Bapak Kapolda bisa mendengar jeritan hati kami,” ucap salah satu keluarga korban.

Respons Polda Gorontalo

Kapolda Gorontalo yang mendengarkan keluhan ibu korban berupaya untuk menenangkannya. 

Ia memerintahkan kepada PJU Polda Gorontalo yang saat itu melihat sang ibu merengek, untuk segera menyelesaikan kasusnya.

Sementara, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Desmont Harjendro mengatakan, bahwa kasus yang melibatkan polisi ini telah ditindaklanjuti oleh pihak Propam. 

"Untuk saat ini perkembangan kasusnya sudah sampai 90 persen. Para saksi-saksi sudah dilakukan pemeriksaan dan dimintai keterangan," ujar Desmont. 

Menurut Desmont, sudah tujuh orang saksi yang diperiksa kasus ini. 

Ia berharap keluarga korban untuk lebih bersabar dalam menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut. 

"Jadi kita tinggal menunggu, nanti akan disidangkan kapan, nanti kita akan update kembali. Kita memohon untuk bersabar ya, supaya proses ini bisa berjalan dengan baik," tandasnya.