Jika dilihat dari ciri, uang kertas Rp50 ribu yang beredar di sekitar RSUD Aloei Saboe diduga kuat palsu. Tidak ada gambar pahlawan di uang tersebut saat diterawang.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Selembar uang pecahan Rp50 ribu yang diterima tenaga teknis RSUD Aloei Saboe saat membeli makanan di sebuah kantin diduga kuat uang palsu.
Berinti.id mendatangi seorang tenaga teknis RSUD Aloei Saboe yang masih menyimpan uang tersebut.
Saat dibandingkan dengan uang asli, uang tersebut memiliki beberapa perbedaan mencolok.
Pertama, ukuran uang berbeda dengan yang asli. Uang yang diduga palsu itu lebih pendek.
Kedua, saat diterawang tidak muncul gambar pahlawan.
Ketiga, warna uang terlihat luntur ditambah kondisinya lusuh, robek, dan, ada bercak tinta.
Namun begitu, jika tidak diamati secara teliti, uang tersebut terlihat seperti asli.
Desas desus peredaran uang palsu di sekitaran RSUD Aloei Saboe ini sudah ditanggapi oleh pihak Bank Indonesia (BI) Gorontalo.
BI Gorontalo menyatakan bahwa kasus ini masih dimungkinkan untuk diidentifikasi oleh masyarakat lebih lanjut melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang).
"Dari hasil temuan uang yang diragukan keasliannya di masyarakat, diketahui bahwa kualitas uang yang diragukan keasliannya relatif sangat rendah," tulis BI dalam keterangan resminya.
"Masih memungkinkan untuk dapat diidentifikasi oleh masyarakat melalui metode 3D," sambung BI.
Menurut BI Gorontalo, kasus pemalsuan uang yang terjadi ini dilakukan dengan memanfaatkan kelengahan masyarakat, dan belum terlihat menggunakan teknologi canggih sebagaimana kabar yang beredar di media sosial.
Karena itu, Bank Indonesia akan terus melakukan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat, baik secara nasional maupun regional melalui kampanye Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.