UBM Gorontalo Diterpa Isu Negatif, Alumni Beri Reaksi

Salah satu alumni UBM Gorontalo, Donal Hopni Palandi memberikan responsnya terkait sederet isu negatif yang menerpa almamaternya itu. Ia juga memberikan dukungannya agar nama baik kampus bisa kembali baik lagi di mata masyarakat. 

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Alumni UBM Gorontalo, Donal Hopni Palandi merespons sederet isu negatif yang menerpa almamaternya.

Donal, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD GMNI Provinsi Gorontalo merasa kecewa dengan adanya isu tersebut. 

Menurutnya isu tersebut datang dari mahasiswa yang tidak berakhlak dan tidak memiliki integritas.

Ia juga menyayangkan tindakan mahasiswa yang hanya menjadikan organisasi alat untuk menjatuhkan dan mencemarkan nama baik kampus.

"Saat ini, malah sudah menjadi alat oleh oknum yang hanya memanfaatkan organisasi untuk kepentingan pribadi," jelas Donal beberapa hari lalu. 

Di momen yang sama, Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo, Azis Rachman mengatakan peran alumni UBM Gorontalo di masyarakat mampu meningkatkan citra positif kampus. 

Untuk meningkatkan citra baik di mata masyarakat perlu adanya penjelasan dan pencerahan isu terkini melalui diskusi informal terkait isu yang berkembang sekaligus sebagai agen sosialisasi terhadap almamater.

"Nama baik Kampus UBM Gorontalo sangat bergantung pada keterlibatan alumni. Untuk itu diperlukan silaturahmi dan upaya meningkatkan dampak positif alumni khususnya di masyarakat Gorontalo dan sekitarnya," sambung Azis.

Sementara, Rektor UBM Gorontalo, Titin Dunggio menjelaskan bahwa perjalanan UBM saat ini masih diterpa ujian yang disebabkan oleh beberapa orang tidak menggunakan saluran komunikasi tersedia di internal Kampus. 

Bahkan ada yang sudah diberikan sanksi Dikeluarkan dari kampus terus memperkeruh kondisi di luar Kampus dengan menyebarkan isu-isu yang tidak benar.

"Kampus UBM tidak pernah melarang mahasiswa untuk bergabung di organisasi ekstra. Malah sebaliknya, mahasiswa didorong untuk mengasah wawasan, soft skill, dan pengalaman berorganisasi dengan cara yang baik dan tidak mengganggu tugas utama, yaitu aktif pada perkuliahan dan kegiatan akademik," kata Titin. 

"Karena proses pembelajaran di Perguruan Tinggi, bukan sebatas mencetak lulusan yang memiliki capaian intelektual semata, tapi juga harus memiliki akhlak dan karakter terpuji," tutup Titin. ADV