Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) baru saja memecat dosennya bernama Sitti Magfirah Makmur. Magfirah dipecat dengan tidak hormat lantaran sederet masalah yang dilakukan selama berkarier sebagai dosen. Masalah yang dilakukan pun beragam hingga pihak kampus tak dapat mentolerirnya lagi.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Abdul Kadim Masaong baru saja mengumumkan pemecatan salah satu dosennya bernama Sitti Magfirah Makmur, Selasa, 21 Oktober 2025.
Sitti Magfirah dipecat lantaran sederet pelanggaran yang dilakukan selama menjadi dosen di kampus tersebut. Salah satunya ialah pembuatan video podcast bersama seorang mahasiswa UMGO yang viral baru-baru ini.
Mahasiswa tersebut awalnya viral lantaran diduga kerasukan hingga duduk di balkon asrama mahasiswa dengan linglung. Kondisi itu sempat menghebohkan penghuni asrama mahasiswa.
Usai kejadian itu mahasiswa tersebut diduga mendapatkan perundungan dari mahasiswa lain hingga akhirnya mengadu ke Sitti Magfirah. Dia meminta dibuatkan podcast untuk meluruskan narasi yang mengstakan bahwa dirinya hanya sekadar cari sensasi.
Dalam podcast itu juga, mahasiswa tersebut membeberkan banyaknya tekanan, dan perundungan di asrama mahasiswa UMGO.
Namun semua itu dibantah Abdul Kadim. Menurutnya, berdasarkan pemeriksaan psikolog, mahasiswa itu tidak kerasukan.
Munculnya rumor ini juga kata Abdul Kadim justru dijadikan momentum untuk menyerang pimpinan dan kebijakan institusi tentang Program Berasrama dengan mengasumsikan mahasiswa tersebut mau bunuh diri karena tertekan dan diancam di asrama.
Sementara Sitti Magfirah tidak berada di tempat kejadian sehingga tidak mengetahui akar masalahnya dan latar keluarga Hindun.
"Kenapa nanti sekarang ibu Magfirah menyatakan pembinaan di Asrama penuh tekanan dan pembungkaman padahal selama 4 tahun dia membina Asrama tidak pernah melapor ke Rektor jika terjadi tekanan dan kekerasan," kata Kadim.
"Saya tegaskan disini bahwa sesuai hasil pendekatan
pengelola Asrama dan Hasil dari Psikolog yang
menangani saudari Hindun ini sama sekali tidak
kesurupan dan tidak berniat bunuh diri," sambungnya.
Selain itu, Kadim juga membeberkan jika Sitti Magfirah juga punya masalah lain yang terjadi selama dirinya menjadi dosen. Baik itu masalah keuangan bahkan masalah dengan sesama dosen.
"Permasalahan utama ibu Magfirah cenderung
memiliki karakter emosional, dan dalam bekerja harus
sesuai dengan kemauannya serta tidak nyaman jika
ada yang mengkritik atau menolak keinginannya. Ibu
Magfirah mulai berulah setelah beberapa
keinginannya tidak dipenuhi," ungkapnya.
Tak cuma itu, Sitti Magfirah juga disebut sering menyinggung masalah kesukuan (SARA) kepada beberapa teman di UMGO sehingga perilakunya bertentangan dengan misi Persyarikatan Muhammadiyah, dan prinsip Kebhinnekaan NKRI.
"Saya sebagai Rektor yang dianggap sebagai orang
tuanya Ibu Magfirah Makmur sering menasihati lewat
WA atau ketika bertemu agar menjaga nama baik
Muhammadiyah sebagai Organisasi Dakwah, namun
belum mempan atau gagal," ujarnya.
Atas beberapa pelanggaran tersebut, pihak kampus akhirnya resmi memecat Sitti Magfirah, dan mencabut seluruh fasilitas yang diberikan kampus untuk termasuk beasiswa S3 di Malaysia.
"Kasus yang saat ini dipublish ke Masyarakat lewat
video konten adalah pembangkangan atas kebijakan
Pimpinan dan merusak citra UMGO sehingga tidak
bisa lagi ditolerir. Sosok Ibu Magfirah Makmur
ternyata sudah tidak cocok lagi bergabung di UMGO
yang menganut kepemimpinan Kolektif Kolegial," pungkasnya.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.