Polisi terus mengembangkan penyelidikan kasus calo CPNS yang merugikan warga Boalemo hingga ratusan juta. Kabarnya kasus ini melibatkan pegawai Kemenkumham Gorontalo dan anggota polisi aktif di Polda Gorontalo.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Kasus dugaan calo CPNS yang merugikan warga Boalemo terus didalami Polda Gorontalo.
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro mengatakan saat ini pihaknya tengha memeriksa saksi-saksi.
"Laporan sudah masuk dan sekarang sudah ditangani Ditkrimum Polda Gorontalo," kata Desmont.
Selain memeriksa saksi-saksi, Desmont bilang pihaknya juga telah memeriksa EP.
EP diketahui merupakan anggota polisi aktif, yang saat ini bertugas di Polda Gorontalo.
"Untuk terlapor [EP] telah kami lakukan periksaan, sekarang sementara dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," ujar Desmont.
Desmont pun menegaskan tidak akan segan menindak anggotanya apabila terbukti terlibat dalam kasus ini.
"Apabila ada keterlibatan dari personil Polda Gorontalo, ya tentunya kita akan berkoordinasi dengan jajaran Propam. Secara kode etik kita juga pasti akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan," tegas Desmont.
Terkait keterlibatan pegawai Kemenkumham Gorontalo, Desmont masih menyelidikinya.
"Apakah ada dari pihak Kemenkumham atau dari Polda, ini masih dalam ranah penyelidikan," tandasnya.
Sebelumnya, warga Kabupaten Boalemo inisial M telah melapor ke Polda Gorontalo terkait dugaan praktik calo CPNS.
Terlapor dalam kasus ini ialah anggota Polda Gorontalo berinisial EP dan pegawai Kemekumham Gorontalo berinisial HM.
EP dan HM diduga menjanjikan kelulusan bagi anak korban dalam seleksi CPNS Kemenkumham Gorontalo pada tahun 2021 lalu dengan bayaran Rp150 juta.
Sayangnya, uang Rp150 juta sudah diterima EP dan HM, kelulusan yang dijanjikan justru tidak ada.
Husnul Puhi
Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional