BK DPRD Gorontalo ungkap Wahyudin Moridu mabuk saat video pernyataannya soal merampok uang negara direkam pada Juni lalu. Ia akui minum miras sejak malam hingga ke bandara, dan tak sadar direkam. Kasus ini masih terus diselidiki BK.
***
BERINTI.ID, Gorontalo – Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo akhirnya mengungkap fakta baru terkait kasus viral yang menjerat anggota DPRD dari PDIP, Wahyudin Moridu.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Jumat malam, 19 September 2025, menyebutkan video pernyataan kontroversial Wahyudin ternyata direkam sejak Juni lalu.
Ketua BK DPRD, Fikram Salilama, menjelaskan bahwa Wahyudin sendiri mengaku tidak sadar telah direkam.
“Beliau jawab bahwa yang bersangkutan tidak tahu dan dia tidak tahu itu di video,” ungkap Fikram.
Yang mengejutkan, berdasarkan klarifikasi, Wahyudin berada dalam kondisi mabuk saat ucapannya terekam kamera.
“Kami tanya lagi apakah yang bersangkutan mengonsumsi miras, dia jawab dari semalam dia minum miras, sampai paginya ke bandara itu dalam keadaan mabuk,” lanjut Fikram.
Ia menambahkan, pengakuan itu sebenarnya tidak untuk dipublikasikan, tapi disampaikan ke publik atas persetujuan Wahyudin.
BK juga masih akan memastikan apakah benar perjalanan Wahyudin ke Makassar pada Juni lalu merupakan bagian dari tugas kedinasan.
“Jadi peristiwa itu terjadi pada bulan Juni 2025 sesuai hasil klarifikasi kami. Kami juga masih akan mengecek apakah yang bersangkutan benar-benar menjalankan tugas ke Makassar,” tutup Fikram.
Sebelumnya, Wahyudin Moridu menuai kecaman publik setelah video berdurasi singkat memperlihatkan dirinya menyebut ingin “merampok uang negara agar negara miskin”.
Ucapan itu disampaikan saat ia berada di dalam mobil bersama seorang perempuan, yang diduga bukan istrinya.
Pernyataan tersebut sontak menimbulkan kemarahan masyarakat hingga BK DPRD turun tangan melakukan pemeriksaan resmi.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.