Presiden BEM UBM Gorontalo diduga memberikan keterangan palsu di media pemberitaan. Hal inipun disesalkan oleh Wakil Rektor (Warek) III UBM Gorontalo karena dinilai tidak konsisten dalam memberikan pernyataan.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Warek III Bidang Kemahasiswaan UBM Gorontalo, Andrianto Da'i menyesalkan pernyataan Presiden BEM di media daring.
Menurutnya, pernyataan presiden BEM insial YL itu tidak benar sepenuhnya, dan dinilai tidak konsisten dalam memberikan keterangan.
Sebab, penyampaian Presiden BEM berbeda dengan apa yang disampaikan olehnya secara sukarela ke pihak kampus.
Adanya perubahan pernyataan ini menimbulkan kebingungan di kalangan civitas maupun di lingkungan universitas.
Andrianto menyampaikan, Tim Komisi Kehormatan Etik (TKKE) berencana mengundang secara langsung YL untuk memberikan klarifikasi serta memastikan konsistensi dalam pernyataannya.
"Sebagai seorang mahasiswa, terlebih sebagai Presma BEM terpilih, yang bersangkutan diharapkan dapat menunjukkan integritas dan tanggung jawab dalam menyampaikan informasi," kata Andrianto.
Ia juga meminta otoritas kampus untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai mekanisme di perguruan tinggi, termasuk pengajuan banding sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Sebab, timbul kekhawatiran ada pihak yang memanfaatkan masalah itu untuk kepentingan tertentu.
"Kami berharap semua pihak dapat menjaga situasi agar tetap kondusif dan menghormati prosedur akademik yang berlaku. Semua pihak pasti memiliki niat baik," katanya.
"Namun urusan ini harus dikembalikan pada aturan dan mekanisme yang berlaku di UBM sebagai lembaga pendidikan, serta menghormati otonomi perguruan tinggi yang dilindungi oleh undang-undang," pungkasnya.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.