TikTok Logo X Logo
Logo
Life Style

Yang Bisa Bahasa Suwawa Warisi Darah Kerajaan, Kata Pegiat Bahasa Ini

Interview with microphones Bahasa Suwawa adalah bahasa para raja (Istimewa)

Bahasa Suwawa adalah bahasa keseharian raja-raja. Makanya yang bisa bahasa Suwawa mewarisi darah raja. Begitu kata salah satu pegiat bahasa Suwawa.

***

BERINTI.ID, Bone Bolango - Pegiat bahasa di Gorontalo, Rahmat Unggo mengatakan bahwa penutur bahasa Suwawa memiliki garis keturunan kerajaan. 

Rahmat bilang bahasa Suwawa memiliki nilai sejarah tinggi karena diwariskan secara turun-temurun dari leluhur yang memiliki hubungan langsung dengan kerajaan-kerajaan tradisional di Gorontalo.

Menurut dia bahasa Suwawa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga identitas budaya yang menandakan ikatan kuat dengan sejarah kerajaan lokal. 

"Jadi, kalau ada orang bisa berbahasa Suwawa berarti dia adalah keturunan kerajaan, dan kalau ada orang Suwawa dia tidak bisa bahasa Suwawa, berarti dia bukan keturunan kerajaan," ungkap Rahmat saat ditemui pada Rabu, 30 Oktober 2024.

Menolak punah

Bahasa Suwawa belakangan disebut akan punah dari mulut penuturnya. Namun, Rahmat Unggo justru menolak anggapan tersebut.

Menurut dia, bahasa Suwawa akan tetap hidup karena alasan bahasa para raja-raja.

Masalahnya sekarang adalah bagaimana menjaga para penutur ini agar tetap menguasai bahasa Suwawa.

Sebab menurut dia masih banyak generasi muda yang bisa bertutur dengan bahasa Suwawa. 

Hanya saja,mereka enggan menggunakan bahasa Suwawa saat berinteraksi ke sesama anak muda. 

"Hanya orang-orang tertentu saja yang menmahami dan bisa berbahasa Suwawa sehingga kata punah itu, tidak. Pelontar bahasa Suwawa itu masih ada anak-anak muda. Hanya saja, anak muda di Suwawa ini enggan berbahasa Suwawa ke sesama anak muda," ujarnya.

"Interaksi yang sering kita dengar orang berbahasa Suwawa itu antara anak-anak dan orang tua. Kalau anak muda ke anak muda itu jarang sekali berbahasa Suwawa," imbuhnya. 

Upaya pemertahanan bahasa Suwawa

Rahmat tak menampik jika situasi yang terjadi saat ini menyiratkan bahwa bahsa Suwawa menuju kepunahan.

Di desa-desa saja, Rahmat bilang hanya tinggal 15 persen masyarakat yang menguasai dan menggunakan bahasa Suwawa.

Namun, bukan berarti para pemangku kepentingan dan pegiat bahasa di Bone Bolango tutup mata. 

Dalam menjaga bahasa Suwawa agar tetap hidup, Rahmat dan para pegiat bahasa sudah melakukan beberapa langkah.

Salah satunya menjalin kerja sama dengan Wikimedia Gorontalo yang fokus pada pemertahanan bahasa Suwawa dan Gorontalo.

Selain itu, di Gorontalo sudah ada Komite Seni Budaya Nusantara Gorontalo yang dibentuk pemerintah pusat.

Salah satu tujuan didirikannya komite ini adalah upaya pemerintah dalam pemertahanan bahasa.

Pemerintah Bone Bolango, kata dia, juga turut andil dalam misi ini dengan merumuskan kamus bahasa Suwawa dan penguatan bahasa lewat pagelaran Legedo atau sastra lisa Suwawa.

"Sehak tahun kemarin sudah ada perumusan kamus bahasa Suwawa dan pagelaran Legedo, yang dimasukkan dalam kurikulum pendidikan, Mulok," ujarnya.


×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp